Kamis, 31 Desember 2015

PESAN DARI CIWIDEY (PART 1)

Libur telah tiba... Libur telah tiba... Hatiku gembira...
Halo semua, blog ini udah banyak debunya ya, jarang diurus, maaf saya lalai, soalnya emang kelas tiga itu lagi asik-asiknya belajar, yah ada yang udah ngerasain, ada juga yang nanti ngerasain. Langsung ke intinya, libur semster ini aku habiskan di tempat kelahiranku (secara teknis aku tidak lahir disini) Ciwidey, salah satu potongan dari surga yang turun ke Bumi, tidak ada polusi pabrik, tidak ada macet, pohon, hutan, gunung masih terjaga (sungainya sudah agak sedikit tercemar jadi tidak saya masukan dalam list ‘terjaga’).
Tapi, kalimat ‘tidak ada macet’ tiba-tiba berubah saat musim libur sekolah tahun ini. Saat aku hendak lari pagi, memutari Ciwidey (waktu itu pukul 6 pagi) jalanan masih kosong seperti biasanya, paling ada satu dua motor yang lewat, lalu 3 jam kemudian setelah aku selesai lari pagi, pergi mandi, dan bersiap mencari sarapan, secara tiba-tiba jalanan penuh sama mobil, dan sepeda motor yang berdesakan, dari truk, bus, sampe delman, penuh sumpek pokoknya, terus dalam hatiku berkata “Niat liburan teh biar gak kena macet, eh dateng ke negeri sendiri macet juga, mending tetep di Cimahi aja tau gini mah.” (karena di Cimahi macet).

Minggu, 08 November 2015

Gadis Dermaga Dari Masa Depan

          Sore ini, aku duduk, dengan segelas kopi hitam yang dari tadi hanya ku aduk dengan sendok kecil ini, mencium bau amis air laut, dan mendengar seruan ombak yang datang menghantam karang. Pemandangan dari sini memang indah, kafe di dekat pantai, dengan tempat yang terbuka dan ketinggian yang pas untuk menikmati pemandangan laut. Cuaca hari ini agak panas, dan mungkin tak akan pernah sejuk, tentu saja ini masuk bulan Agustus, Indonesia sedang mengalami musim kemarau, tapi belaian angin yang mengusap punggung dan kulit kepala lumayan menyegarkan, hari ini menurutku sempurna! Tapi rasanya, masih ada yang aneh.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Netra



Siang sepulang sekolah ini, matahari sangat terik
aku berlindung di bawah pohon rindang di dekat taman sekolah ini, seperti biasa
aku membuka lembaran cerita prosa, yang sudah ku tulis sejak lama
inginku bercerita, tapi ku tak tahu tentang apa

Jumat, 18 September 2015

Aloha Semua

          Aloha semua, ini adalah blog yang seharusnya tidak kalian baca, karena isinya bukan cerpen, cerbung, puisi, bukan essay juga (yang sampai sekarang gua gatau nulis yang benernya kaya gimana) ini adalah tulisan yang membuka tabir dan aib seorang Acil a.ka Rizal a.k.a Bocin a.k.a A.K.A *ini apa* oke skip, kita lanjut, jadi di tulisan ini gua akan curhat, bagimana gua, dan apa yang gua rasakan *catatan : tulisan ini akan mengandung banyak typo, hal tidak jelas, dan tanda *.....* jadi harap dimaklum.

Senin, 17 Agustus 2015

Anjar dan Billy

“Sial! Aku kesiangan, lagi.” Ucapku sambil beranjak dari tempat tidurku dan berlalri ke bawah, menuju kamar mandi, aku sempat melihat jam wekerku, dan kulihat ini sudah jam 06.30 pagi!

Senin, 10 Agustus 2015

Lamunan Tengah Malam

                Ini cerita malam kawan-kawan, sebuah cerita pendek, sebelum kalian berangkat untuk tidur dan bermimpi indah dengan puteri impian kalian. Untuk kalian yang acap kali terbangun saat tengah malam, jangan bersedih, terkadang itulah saat yang tepat untuk kalian bertemu taman imajinasi impian kalian.

Jumat, 07 Agustus 2015

Pria Pemurung dan Laptop Rusak

Pernahkah kalian melihat seorang pria yang mukanya pucat?
Pernahkah kalian melihat pria dengan pemikiran sederhanannya?
Pernahkah kalian melihat pria dengan sifat acuhnya?
Pernahkah kalian melihat pria yang sulit bangun di pagi hari?

Tentu kalian pernah

Dandelion 2

Sudah hampir tiga bulan Garry tidak menghubungi Deli, mereka menahannnya, menahan rasa ingin bertemu mereka, bertukar cerita, atau hanya sekedar menyapa. Mereka gengsi? Ya, Garry dengan ketakutan dan kebimbangannya, setelah tahu dia hanya simpanan, mana ada orang yang mau dijadikan nomor dua. Deli dengan ego perempuannya, mana mungkin ada perempuan mau menyapa duluan, seharusnya Garry sudah mengerti itu.
Sudah hampir tiga bulan pula Garry menunggu bunga Dandelion yang ditiupkan Deli datang, Garry tidak menyerah dia sangat yakin bunga dan pesan yang ditiupkan Deli itu untuk dirinya, atau Garry hanya takut, takut menerima kenyataan, bahwa bunga dan pesan Dandelion itu bukan ditupkan untuknya.

Senin, 15 Juni 2015

Cahaya dan Bayangan

                Ini terjadi berpuluh-puluh juta tahun sebelum tuhan menciptakan manusia, setelah menciptakan alam semesta, tuhan menciptakan kami berdua, Cahaya dan Bayangan, kami berdua sangat berbeda, namun kami berteman sangat baik, kami tidak dapat dipisahkan, dimana ada aku, di situ pasti ada bayangan. Kita sudah menjelajah alam semesta, melihat banyak kehidupan sebelum manusia, menemani mereka, dan melindungi mereka secara bergantian, begitulah tugas yang diperintahkan tuhan kepada kami.

Senin, 01 Juni 2015

Kisah 3 Ekor Anak Babi

        3 EKOR ANAK BABI

Pada suatu hari di sebuah hutan, hiduplah 3 ekor anak babi yang sudah tidak memiliki orang tua, tidak usah diberi nama, saya sedang tidak mau menyia-nyiakan waktu saya untuk memikirkan nama yang bagus untuk 3 ekor anak babi yang tidak nyata ini, jadi panggil saja 3 ekor anak babi itu si A, B, dan C.

Rabu, 18 Maret 2015

Serigala, Puteri Bohong, dan Ibu Peri


    Pada suatu hari di hutan lindung yang baru di gunduli, hiduplah seekor Serigala yang tidak ganteng-ganteng. Serigala itu tersohor buas, setiap ada pemburu yang datang ke hutan itu pasti ia terkam, dan akhirnya hutan lindung yang baru di gunduli itu menjadi sepi, tidak ada yang berani datang kesana. Si Serigala amat kesepian, setiap malam si Serigala merenung. Bosan. Tidak ada teman yang bisa di ajaknya untuk makan malam, terakhir teman yang ia ajak makan malam, menjadi santapan makan malamnya, di Rumah, pekerjaannya hanya nonton TV, menonton teman-teman sebangsanya berakting, dia kadang iri, bukan, mungkin merasa menyesal, kenapa teman-temannya bisa sebodoh itu.
Kalau aku di beri wanita secantik Nayla, aku akan memakannya bukan melindunginya sepertimu Galang Umpatnya dalam hati.

Essay

Halo-halo tes, eh, apa kabar, udah lama gak ketemu, pada kangen ngga? Ngga? Yaudah gak apa-apa sih gak ada yang kangen juga hehe. Mau nge-post apa ya? Gak ada yang lagi mau di omongin tapi, yaudah esay aja ya, eh, esay nulisnya gimana sih? Essay? Atau esay? Ah jadi gaje XD.
Acil hari ini ngomongin acil sendiri aja ya? Lagi pusing soalnya, akhir-akhir sering galau, sering baper juga(?) gak apa-apa ya temen-temen acil ngoceh sedikit, hehe, dari pada blognya jadi sepi gak ada yang bisa dibaca.
Mulai dari mana ya? dari perkenalan aja kali ya, oke acil mulai.
Nama asli acil tuh Rizal Nurjaman, itu nama pemberian Aih sama Bunda, jadi dulu acil sempet dinamain Pijai sama Ayah sama Ibu, tapi gara-gara nama itu acil jadi gampang sakit, padahal pas namanya Rizal juga sama gampang sakit XD, tapi jadi gak terlalu sering.

Kamis, 12 Februari 2015

Dandelion

Dan Delion
Pagi ini Garry terlihat senang, bagaimana tidak? Garry akan mengajak Deli Pergi, menghilangkan elegi di hari-hari terakhir ketika dia bimbang memikirkan hubungannya dengan Deli. Mungkin ini kesempatan satu kali seumur hidup, atau mungkin kesempatan terakhir Garry, atau mungkin kesempatan terakhir Deli.
Garry mandi, Garry sarapan, lalu pergi, Garry tidak ingin semuanya jadi kacau hanya gara-gara dia terlambat. Dibalut dengan jeans dan kaos hitam kesukaannya, tidak lupa ditutup jaket dengan bahan parasute berwarna biru kesayangannya. Pemuda berkacamata ini memang tidak terlalu mahir berdandan, rambutnya ala-ala british mengikuti tren zaman sekarang.

Minggu, 08 Februari 2015

Terima Kasih

Terima Kasih
            Teruntuk kamu yang pernah jadi pelangi di hidup saya, teruntuk kamu yang pernah menjadi andromeda yang menghisap semua fokus dan perhatian yang sudah saya bagi rata jadi hanya untukmu, teruntuk kamu yang jauh di lubuk hatimu selama ini masih ingin memperhatikan saya.
Saya ingin ucapkan
“Terima Kasih”
Kata yang sampai sekarang bahkan saya tidak tahu cara yang benar untuk menulisnya, apakah Terimakasih atau terima kasih persetan dengan itu semua, siapa yang peduli? Yang jelas adalah makna yang tercantum di dalamnya.

Senin, 05 Januari 2015

Kisah Seseorang di Ruang Tunggu

Jeritan dan rintih kesakitan terdengar sayup-sayup dari dalam ruang tunggu dokter yang biasa ku kunjungi satu bulan sekali ini,memang sudah biasa hal ini terjadi,setiap aku datang kemari pasiennya pasti banyak,Dokter Mervick memang terkenal memiliki tangan dingin dalam menghadapi penyakit-penyakit pasien yang ia tangani,setiap pasien yang datang padanya,mau penyakitnya berat atau ringan,pasti akan sembuh sebelum tiga hari atau paling parahnya satu minggu,padahal tidak ada yang membedakan Dokter Mervick dengan dokter-dokter yang lainnya,selalu memakai jas putih,stetoskop menggantung di leher,itu sudah seperti standar dokter-dokter di seluruh dunia,terkecuali kebiasaan dokter Mervick yang mengajak ngobrol pasiennya sebelum di periksa,atau menggratiskan biaya pengobatan untuk pasien yang dikiranya kurang mampu,aku rasa yang terakhir itu penyebab setiap pasien yang datang kemari selalu sembuh,karena si pasien tidak di bebani pikiran untuk membayar pengobatan.
“Selamat siang mba,mba makin hari makin cantik,boleh saya daftar untuk bertemu Pak Dokter.”
Sapaku penuh dengan senyum,aku ini orangnya memang suka becanda,memangnya apalagi yang bisa di banggakan dari orang Indonesia selain keramahannya.
“Mas Rezky bisa aja,mau check up lagi mas ?”
Jawabnya,dia hanya senyum menanggapi becandaanku,sepertinya sudah kebal.
“Ah,ngga kok hari ini saya hanya ingin mengobrol,bukannya sudah saya bilang jangan panggil mas,panggil Rezky saja.”
“iya maaf mas,eh Rezky.”
“Nah kan saya jadi kelihatan lebih muda.”
“Baik,mas silakan duduk nanti saya panggil.”
“Oke terimakasih mba.”