Sabtu, 30 Mei 2020

Akui: demo dari sebuah tubuh

Antara tubuh dan jiwamu yang egois.
       Buku ini mengajarkan kita bahwasannya, tubuh bukan mainan yang saat sudah rusak bisa kau buang dan beli lagi. Sering kali kita harus mengikuti tren dan kemauan zaman agar tidak disebut ‘jelek’ oleh khalayak ramai, yang sebetulnya malah merusak hal mendasar dari filosofi sebuah tubuh bahwa: apapun bentukmu itu adalah sesuatu yang dipinjamkan Tuhan. Bukan milikmu, bukan milik orang-orang di luar sana yang menghinamu.

Tugasmu saat diberi pinjaman hanya satu, merawatnya dengan baik, dan jangan kau ubah-ubah hanya karena permintaan orang lain.

       Setigma bahwa putih adalah cantik, tinggi adalah ganteng, pendek adalah jelek, hitam adalah buruk rupa, membuat kita menjadi terpengaruh untuk menjadi ‘sama’ apapun caranya, yang bahkan mungkin malah merusak tubuh kita.

Sharleen Angela menuntun kita untuk melihat keindahan yang kerap kali dilewatkan si pemilik tubuh, tawa, senyumu, tangismu, sifat ramahmu, pedulimu, cerewetmu, adalah hal-hal lain yang cantik dalam dirimu tapi tidak kamu tunjukan hanya karena orang-orang melihat bagian luarnya saja. Penulis meminta kita untuk meng-‘Akui’ sesuatu yang seharusnya kita akui sejak dulu yakni:kamu bukan sekedar tubuhmu.
       
      Pada akhirnya buku dengan tebal 54 halaman ini, harus berakhir dengan sebuah harapan, bahwa segala sesuatunya harus segera membaik dan berdamai, iya. Kamu dan tubuhmu.

Dengan banyak gambar potofolio di sana-sini dan kata-kata nasihat yang disulap menjadi seperti kamu berbicara dengan dirimu dicermin, membuat buku ini cukup dibaca dalam hitungan jam, asik-simpel namun penuh makna di dalamnya.
Buku tanpa rilisan fisik ini harus dibaca sedikitnya sampai tiga kali karena kamu tidak akan puas membacanya, barangkali karena kamu belum berdamai, barang kali karena penulis sengaja membuat bukunya cepat selesai.

Akhir kata ada sebuah kalimat yang sampai terngiang-ngiang di kepala dari buku ini:

Mungkin kamu sering lupa, 
bahwa kamu
bukan hanya sekedar tubuhmu.

Adorani Beta.

Note:
Kamu bisa baca bukunya dengan langsung meminta pada penulisnya di twitter @fairygothm0m

Kamis, 31 Maret 2016

Etalase

Aku gosokan melingkar kain lap ini pada kaca helmku, debu yang awalnya tebal menggunduk menghalangi pandanganku pada jalanan, kini bertransformasi menjadi kotoran yang membentuk telapak tangan, yang sedari tadi bersembunyi dibalik lap agar tidak senasib. Cuaca Bandung memang sedang labil, kadang panas memasak kulit lenganku yang tak tertutupi jaket, kadang pula hujan membanjiri kulit kepala sampai rembes ke jaket denim kesayanganku, atau jika sedang sial bisa rembes sampai seluruh badan.

Selasa, 01 Maret 2016

Senin, 29 Februari 2016

Dandelion 3

          Banyak orang bilang, kalau orang yang paling baik untuk jadi pasangan kita, adalah dia yang pernah ada di masa lalu kita, yang saat ini bersama kita, dan yang akan jadi masa depan kita. Mungkin itu kenapa mereka berdua masih bersama, sepasang keturunan Adam dan Hawa yang saling cinta namun selalu terhalang untuk bersama. Ini kisah mereka berdua, kala mereka belum mengenal kata cinta, kala mereka menangis karena berebut ayunan, bukan karena berdebat soal mantan, kala mereka masih seputih kertas tanpa ada goresan tinta peluka yang mengotorinya, Deli dan Garry kembali kala pertama kali mata mereka saling menatapi.

Senin, 22 Februari 2016

Demokrasi STM



“Pemilihan umum telah memanggil kita
Seluruh rakyat menyambut gembira
Hak demokrasi PANCASILA
Hikmah Indonesia merdeka....”