Rabu, 18 Maret 2015

Serigala, Puteri Bohong, dan Ibu Peri


    Pada suatu hari di hutan lindung yang baru di gunduli, hiduplah seekor Serigala yang tidak ganteng-ganteng. Serigala itu tersohor buas, setiap ada pemburu yang datang ke hutan itu pasti ia terkam, dan akhirnya hutan lindung yang baru di gunduli itu menjadi sepi, tidak ada yang berani datang kesana. Si Serigala amat kesepian, setiap malam si Serigala merenung. Bosan. Tidak ada teman yang bisa di ajaknya untuk makan malam, terakhir teman yang ia ajak makan malam, menjadi santapan makan malamnya, di Rumah, pekerjaannya hanya nonton TV, menonton teman-teman sebangsanya berakting, dia kadang iri, bukan, mungkin merasa menyesal, kenapa teman-temannya bisa sebodoh itu.
Kalau aku di beri wanita secantik Nayla, aku akan memakannya bukan melindunginya sepertimu Galang Umpatnya dalam hati.


Di lain tempat kabar Serigala si buas menyebar ke salah satu kerajaan, sebut saja kerajaan bohong, beda dari kerajaan yang lain, kerajaan ini tidak memiliki Istana, Raja, atau Pangeran, ya namanya juga bohong.
Si Raja Bohong resah mendengar rakyatnya yang tidak bisa pergi ke ladang, karena saat melewati hutan mereka selalu di Begal oleh seekor Serigala, akhirnya si Raja Bohong memiliki sebuah ide, walaupun ide bohong.
Si Raja Bohong mengadakan sayembara barang siapa yang dapat membunuh si Serigala yang tersohor buas,akan mendapat hadiah. Namun tidak ada yang mengikuti sayembara tersebut karena mereka tau hadiahnya pasti bohong.
Entah dari mana asalnya si Raja Bohong memiliki seorang anak perempuan dia bernama Putri, Putri dulunya sangat periang, pintar, dan cekatan, sayang semuanya hanya bohong. si Putri Bohong sedih melihat ayahnya yang kebingungan mengatasi si Serigala yang tersohor buas, supaya lebih pendek kita panggil saja Serigala Buas, akhirnya si Putri Bohong menemui ayahnya si Raja Bohong
Ayah ada apa, sepertinya anda sedang risau?
Begini anakku, kerajaan kita terancam hancur pada masalah pangan, karena setiap petani yang akan pergi meladang, selalu di hadang oleh si Serigala buas, hampir tidak ada petani yang kembali ke kerajaan.
Ayah tidak sedang bohongkan ?
Tidak anakku, ayah sudah membuat sayembara, namun, tidak ada yang berani ke hutan untuk membunuh si Serigala buas itu.
Kalau begitu ayah, biarkan hamba yang datang menghadapi si Serigala Buas.
Tapi anakku, Serigala itu amatlah buas, tidak seperti hewan-hewan yang selama ini kamu buru di hutan ?
Kalau tidak ada yang mencoba untuk membunuh si Serigala buas itu, lalu kapan kita akan memulai.
Baik ayah akan mengizinkanmu, akan tetapi berhati-hati lah nak, si Serigala amat cerdik jangan sampai kamu tertipu oleh tipu muslihatnya.
Baik ayah akan selalu ku ingat.
Akhirnya dengan di lengkapi senjata dan kuda si Putri Bohong pergi ke hutan dengan gagah berani. Selama perjalanan ke hutan ia selalu mengingat petunjuk yang ayahnya katakan bahwa si Serigala buas amat cerdik dan mudah menipu, agar ia lebih berhati-hati dan tidak lengah ketika sampai di hutan.
Berjam-jam si puteri berkuda, akhirnya sampai juga ia di hutan, karena lelah, si puteri memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon sambil memakan bekal yang ia bawa. Ketika tengah beristirahat, si puteri mendengar seseorang memanggilnya, ia mencari-cari darimana sumber suara tersebut, dan ternyata si Pohonlah yang berbicara dengannya
Puteri?
Siapa kau? apa yang kau inginkan dariku?
Tenang putri, aku hanya seakar tanaman rindang yang sudah menghuni hutan ini cukup lama.
Kau? kau pohon yang aku teduhi.
Benar tuan puteri, ngomong-ngomong apa yang kau lakukan di hutan seperti ini, ini sangat berbahaya.
Aku di tugaskan oleh baginda raja, untuk membunuh si Serigala buas, dapatkah kau memberitahuku dimana rumahnya ?
Rumah si Serigala buas ada di tengah hutan di dekat hutan lindung yang baru terbakar, tapi puteri si Serigala buas amatlah berbahaya.
Tidak apa-apa pohon aku dapat mengatasinya, Terimakasih atas kebaikanmu.
Tidak putri aku yang seharusnya bilang Terimakasih.
Lalu si Puteri bohong kembali menaiki kudanya dan menuju ke tengah hutan lindung, di perjalanan menuju ke tengah hutan dia mendengar suara dari dalam semak-semak, si puteri mendekati semak-semak itu dengan amat hati-hati, ketika hendak memperhatikan semak-semak tiba-tiba...
HHUUAAAAA...
Si puteri sangat terkejut, seekor kelinci tiba-tiba keluar dari dalam semak-semak.
Ma-maafkan aku puteri, aku kira itu si Serigala buas’”
Kelinci? apa yang kamu lakukan di dalam hutan?
harusnya aku yang bertanya pada puteri, kenapa puteri ada di dalam hutan.
Aku di tugaskan oleh baginda raja, untuk membunuh si Serigala buas, dapatkah kau memberitahuku dimana rumahnya?
Rumah si Serigala buas tidak jauh dari sini, jika puteri sudah melihat banyak pohon yang terbakar, berarti puteri sudah dekat dengan rumah si Serigala, tapi puteri, si Serigala buas amatlah berbahaya, dia amat licik, dan pandai berbohong.
Tidak apa-apa kelinci aku dapat mengatasinya, terimakasih atas kebaikanmu.
Tidak putri aku yang seharusnya bilang Terimakasih.
Lalu si Puteri bohong kembali menaiki kudanya dan terus masuk ke dalam hutan lindung.
Akhirnya si Puteri bohong sampai pada sebuah tempat, dimana banyak sekali pohon yang hangus habis terbakar, mungkin ini lah tempat yang di maksud si Pohon, dan kelinci tadi.
Tempat ini sangat gersang, dan sepi, seperti tidak ada kehidupan.
Ketika sedang mengamati keadaan sekitar si puteri melihat seorang laki-laki paruhbaya dengan menenteng cangkul di tangannya, si Puteri segera menghampirinya karena keheranan, di saat semua orang takut ke hutan, mengapa masih ada orang yang memberanikan untuk datang.
Wahai pak tua, apa yang sedang kau lakukan di hutan seperti ini, bukankah hutan ini berbahaya. Tanya si Puteri.
Oh, tuan puteri, seharusnya saya yang bertanya sedang apa anda disini ? jawabnya, dipenuhi dengan sejuta pertanyaan.
Oh, saya di perintah baginda untuk membunuh si Serigala buas.
Tiba-tiba si pak tua seperti ketakutan, dia membekam mulut si Puteri dengan cepat.
Ssssstttt... jangan keras-keras nanti si Serigala dengar, rumahnya ada di balik semak itu. Bisiknya pada sang puteri.
Sang puteri hanya mengangguk sebagai tanda setuju.
Si pak tua pamit, lalu pergi meningglkan puteri dengan cepat, pesannya pada puteri ialah, berhati-hatilah si Serigala pandai menyamar.
Si Puteri lalu memakirkan kudanya di balik semak, sementara dia mengintip dari balik semak.
Ternyata benar, di balik semak itu terdapat satu gubuk tua, yang tertutup rapat, tempatnya menyeramkan, sepertinya memang cocok untuk jadi rumah Serigala.
Tunggu disini, aku akan masuk ke dalam. Ucap sang puteri pada kudanya.
    Si Puteri lalu memberanikan diri masuk ke dalam.
Betapa kagetnya dia melihat ayahnya sedang diikat di atas kasur, tidak lain dan tidak bukan ini pasti perbuatan si Serigala buas.
Ayah!
Si Puteri lalu membebaskan ayahnya dari ikatan kasur.
Puteri apa yang kau lakukan disini?
Mendengar pertanyaan ayahnya, si Puteri kaget.
Bukannya ayah, yang menugaskanku kemari.
Tiba-tiba...

Ggggrrrrr...
Itu suara si Serigala. Ucap sang raja.
Tiba-tiba pintu rumah terbakar, atap, semua ruangan mulai terbakar, si Puteri bohong, dan si Raja bohong mulai panik.
Biar aku beritahu beberapa hal puteri, Pertama, mana ada ayah yang tega menugaskan anaknya dalam bahaya, Kedua bukankah aku sudah peringatkan aku ini pandai berbohong, aku ini pandai menipu, dan satu lagi aku ini pandai menyamar.
Si Puteri bohong merasa teringat sesuatu orang, hewan, dan tumbuhan yang sebelumnya ia temui, si Pohon, Kelinci, Pak tua yang ia temui, bahkan ayahnya, itu semua adalah palsu, itu semua adalah si Serigala buas yang menyamar, dia mulai menangis kenapa baru ia sadari sekarang, andaikan dia tidak terlalu percaya orang-orang yang baru dia kenal, mungkin dia tidak akan berakhir seperti ini, seharusnya dia tahu si Serigala amatlah berbahaya jadi tidak mungkin ada hewan atau orang yang berani masuk ke hutan.
Bagaimana puteri? Menangis tidak akan merubah apapun sebaiknya kamu pasrah saja, sekarang kamu dan ayahmu sudah menjadi makan malamku.

Akhirnya si Puteri bohong dan si Raja bohong menjadi makan malam si Serigala yang terkenal buas itu.

Tamat? Belum kawan-kawan seperti di dongeng-dongeng biasanya setiap puteri memiliki seorang Ibu peri sebagai pelindungnya.
Ibu peri si Puteri bohong mengetahui kejadian yang menimpa si Puteri bohong, dia sangat murka dan berniat untuk menghukum si Serigala yang terkenal buas itu.
Ketika si Serigala sedang menyantap si Puteri dan Raja bohong sebagai makan malamnya, tiba-tiba Ibu peri muncul di hadapannya dengan wajah yang sangat menyeramkan.
SERIGALA, APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA PUTERI?
I-ibu peri, apa yang kau lakukan disini?
Si Serigala yang terkenal buas terlihat sangat ketakutan
JAWAB PERTANYAANKU, APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA PUTERI?
Si Serigala yang terkenal buas hanya diam karena sangat ketakutan
MASIH TIDAK MAU MENJAWAB, BAIKLAH AKAN KUPAKSA KAMU BICARA
Ibu peri menembakan sihirnya pada si Serigala yang terkenal buas, dan membuat dia mental beberapa meter ke belakang.
BAGAIMANA, MASIH TIDAK MAU BUKA MULUT?
Baiklah ibu Peri, ampun aku menyesal telah melakukan ini semua, aku hanya kesepian karena dari aku kecil tidak ada yang mau berteman denganku, jadi aku berbuat jahat kepada semua penduduk agar semuanya merasakan bagaimana rasanya kesepian, dan tidak punya teman sepertiku, kumohon ibu Peri yang baik, maafkanlah aku, aku tidak bermaksud menyakiti Puteri, sungguh.
Mendengar cerita si Serigala, si Ibu peri merasa Iba
Berdirilah serigala, kali ini aku memaafkanmu, aku akan merubah hidupmu menjadi bahagia, asal kamu mau berubah. Ucap si Ibu peri
Si serigala berdiri, dan menundukan kepalanya
Terima kasih ibu Peri aku janji aku tidak akan jahat pada manusia, hewan, dan tumbuhan lagi.
Baiklah, aku pegang janjimu.
Si Ibu Peri berbalik ke belakang, dan pada saat itu si Serigala langsung menerkamnya dan menggigit leher Ibu Peri sampai mati.
Aku berjanji tidak akan jahat pada manusia, hewan, dan tumbuhan lagi, tapi aku tidak berjanji akan jahat pada mahluk astral sepertimu. Ucap si Serigala dengan senyum penuh kepuasannya.


TAMAT

2 komentar:

  1. Asli tuh hutan nya digunduli? Makan waktu berapa lama? Biaya nya berapa ? Pake jenis alat cukur apa tuh Zal?

    BalasHapus
  2. Serigala menyewa BKP untuk menggunduli hutan, biasalah kita mah di bayar sama donat sekotak terus kartu M3 8GB

    BalasHapus