Jumat, 07 Agustus 2015

Pria Pemurung dan Laptop Rusak

Pernahkah kalian melihat seorang pria yang mukanya pucat?
Pernahkah kalian melihat pria dengan pemikiran sederhanannya?
Pernahkah kalian melihat pria dengan sifat acuhnya?
Pernahkah kalian melihat pria yang sulit bangun di pagi hari?

Tentu kalian pernah


Tapi, pria yang akan kuceritakan kali ini berbeda, dia bisa aku panggil kakak, bisa juga aku panggil sahabat, teman, bahkan guru. Dia bagaikan sisi lain dari sebuah koin, kalau aku kepalanya, dia mungkin buntutnya, kita tak pernah sepakat pada satu hal, tapi bukan berarti kita tidak sepakat pada semua hal.
Akhir-akhir ini dia jadi sering merenung, merenungkan orang yang seharusnya tidak dia sayangi sampai sejauh ini, setidaknya itu yang aku pikirkan. Aku tidak menyangka karena satu wanita yang dia sayangi dia jadi selemah ini, dia tiduran mendengarkan lagu galau di sudut kamar, kadang meneteskan air matanya (saat memakan mie yang sudah aku jaili dengan tiga sendok sambal), jadi sulit untuk di bangunkan (tunggu itu sudah biasa).
Minggu-minggu ini sangat sulit untuk bicara padanya, dia jadi pemurung, dia hanya bisa mencurahkan perasaannya pada blacky (sepeda motornya) Kuro (Laptopnya) dan Hp-nya yang belum kita beri nama, membuatku tak bisa so keren, memang pada dasarnya aku tidak keren sih.
            Aku tau minggu ini akan jadi minggu yang sulit untuknya, wanita yang dia titipkan kasih sayang dan kepercayaannya, tidak mau meneima titipan itu semua, dan dia sepertinya tidak siap dengan itu semua. Dia yang aku kenal pemarah, songong, dan berselera humor tidak terlalu tinggi, berubah 360° eh, itu mah sama aja gak berubah, maksudku dia berubah 180° menjadi pemurung, dan sangat dingin, sepertinya lebih baik melihat dia membentakku dari pada melihat dirinya mebentak diri sendiri.
Lewat tulisannya dia membentak dirinya sendiri, lewat tulisannya dia menusuk hatinya sendiri, namun lewat tulisannya pula dia mengobatinya. Dia penulis yang keren, setidaknya beberapa orang dan penghargaan sebagai penulis naskah terbaik di sekolahnya yang mengatakan itu.
Cobaannya semakin berat ketika Kuro, laptop berwarna hitam kesayangannya, tempat dimana dia mencurahkan semua perasaannya lewat tulisan tiba-tiba rusak, tidak berakhir sampai disitu kawan-kawan, selang beberapa bulan, giliran Blacky, motor metik kesayangannya tiba-tiba rusak, sebenarnya bukan tiba-tiba sih, wajar si Blacky rusak, dia pernah di check up ke bengkel, jangankan ke bengkel, di cuci motor saja mungkin hanya setiap lebaran.
Entah kenapa aku malah ingin tertawa melihatnya, krik krik.
            Dia siapa? Hanya sebatas orang yang aku kenal sangat simpel, karena simpelnya dia adalah sesimpel kata ribet, ih gak nyambung njir.
Izinkan aku mendeskripsikan dia, keluaraganya jangan di bahas, keluarganya sangat besar, bahkan lebih besar dari keluargaku, dia adalah orang yang rambutnya seperti boyband, setiap kali main PES tim andalannya adalah Arsenal, dia ketua Eskul bahasa Indonesia di sekolah, apa lagi ya, dia tidak suka sayur, atau yang berkuah, atau sambal. terlalu banyak kalau aku ketik disini, aku sedang malas mengetik.
Lihat, hidupnya tidak normal bukan?
Dia dan gadis yang disayanginya sangat dekat, ya iyalah, sampai-sampai dia memberinya sebuah kapal kayu dan diberi nama “Bibap”, orang yang dia sayangi sangat senang di beri “Bibap”.
Untuk Bibap Sang Kapal Kayu
Kamu tahu kamu sangat bagus, aku jadi ingin membelimu, sekian.
Untuk Blacky Sang Motor Metik
Kamu tahu, biaya kamu di servis hampir 1 juta, sekian.
Untuk Kuro Sang Laptop Rusak
Kamu GWS ya :’)
Untuk HP BB yang sering error dan belum punya nama

Kamu akan segera dapat nama


(Tulisan ini di dedikasikan untuk memparodikan tulisan kakak saya http://shujinkonyol.blogspot.com/2015/02/gadis-periang-dan-kapal-kayu.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar