Demokrasi STM

“Pemilihan umum telah memanggil kita

Seluruh rakyat menyambut gembira

Hak demokrasi PANCASILA

Hikmah Indonesia merdeka....”

Hallo kawan-kawan jumpa lagi dengan saya, jika kita menyimak lirik lagu di atas, lirik tersebut merupakan lirik dari lagu PEMILU di era Orde Baru, betapa sangat berharganya perjuangan pahlawan di masa lalu hingga saat ini kita dapat mengutarakan suara dengan bebas dan tentunya tidak melanggar hak bersuara milik orang lain.

Kenapa saya memberi judul ‘Demokrasi STM’ dan kenapa di awal tulisan saya menuliskan lirik lagu PEMILU, itu karena di sekolah saya tercinta ini, di STM sebentar lagi akan di laksanakan pemilihan ketua OSIS, betapa hebatnya sekolah saya ini yang bahkan pemilihannya sudah menggunakan pemilihan berbasis komputer.

Tahun ini ada sesuatu yang berbeda dari pemilihan OSIS, yaitu adanya wakil dari setiap ekskul kepemimpinan dapat mengirimkan perwakilannya, jadi selain wakil dari 9 jurusan, sekarang di tambah dengan 5 wakil dari ekskul kepemimpinan, yang kemudian diseleksi dan didapat 5 wakil yang jenis kelaminnya laki-laki semua (karena di sekolah saya, selagi ada laki-laki perempuan belum di perbolehkan menjadi pemimpin) yang kemudian akan dipilih pada tanggal 29/11/2015 oleh seluruh warga STM.

Mengulas pemilihan ketua OSIS tahun kemarin, dari 5 wakil yang sudah diseleksi, yaitu dari jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara, Elektronika Industri, Kontrol Proses, Teknik Produksi, Penyiaran, Program, Pertelevisian (baik kita singkat TP4), dan Teknik Transmisi. Hasilnya sebagai berikut;

Ketua Umum : Kontrol Proses

Ketua I            : Teknik Pendingin

Ketua II           : Teknik Transmisi

Selanjutnya saya lupa....

Lalu siapa yang tahun ini akan terpilih kembali menjadi ketua umum?

Sedikit bercerita saja, sejak pertama masuk ke sekolah ini, hingga sekarang, ketua umum selalu dari jurusan Kontrol Proses, entah suatu kebetulan, entah memang wakil dari mereka pantas untuk dipilih, atau ada Nepotisme dari jurusan, atau hal yang lain, seperti Demokrasi Persahabatan? Pppfffttt... maaf abaikan asumsi soal Demokrasi Persahabatan, mari kita bahas asusmsi yang lain terlebih dahulu.

Asusmsi bahwa selama 3 tahun terakhir, ketua umum yang terpilih selalu dari satu jurusan yang itu-itu saja adalah sebuah kebetulan, sangat sulit di terima oleh nalar saya, ya tapi, semoga saja itu semua benar-benar hanya sebuah kebetulan belaka.

Asusmsi bahwa wakil dari jurusan itu memang yang terbaik, mungkin dapat diterima, namun sejak saya sekolah disini, menurut saya kepemimpinan terbaik adalah kepimimpinan saat saya kelas I, itu artinya ketua umum favorit saya sudah lulus sekolah, dan saya kurang puas dengan kinerja OSIS tahun ini (semacam belum ada gebrakan).

Kita lanjut ke asumsi nepotisme jurusan (bagi yang tidak tahu arti kata nepotisme, bisa search di wikipedia), ini bagian yang menarik! Trust me!

Sebelum kita bahas lebih lanjut soal asumsi nepotisme jurusan ini, mari dengarkan sejenak saya bercerita tentang sisi gelap sekolah ini, jadi semacam ada persaingan ketat antara dua jurusan saya tidak akan menyebutkan jurusan mana, mari kita sebut saja jurusan MERAH dan jurusan HIJAU.

Jadi jurusan Merah dan jurusan Hijau bersaing dalam bidang apapun, termasuk dalam pemerintahan sekolah, sehingga menurut saya, jurusan Hijau tidak akan rela, jika jurusan Merah menduduki kursi teratas, karena Jurusan Hijau di pecah menjadi 2, kita panggil jurusan Hijau Muda dan jurusan Hijau Tua, maka apabila salah satu dari jurusan Hijau ada yang tidak terseleksi, maka (you know what i mean) suara akan di limpahkan ke jurusan Hijau yang lain, itu artinya kekuatan mereka menjadi 12 kelas, sedangkan jurusan yan biasa hanya memiliki kekuatan 6 kelas, itupun jika kita menggunakan asas kekeluargaan (yaitu memilih calon dari jurusan  kita masing-masing) jadi mungkin untuk sekarang dan seterusnya kita akan melihat ketua Osis Stm terus menerus dari jurusan hijau J

                Untuk demokrasi persahabatan, yah kalian mengerti lah, saya jurusan TP sahabat saya calon ketua osis jurusan TP, secara tidak langsung kita sahabat, dan boom, suara saya dilimpahkan padanya J tidak semudah itu bung. Saya selalu menilai caketos dari 1. Tampang (bukan berarti saya LGBT) 2. Postur tubuh saat berdiri dan berjalan, 3. Cara dia bersuara didepan orang banyak, dan tahun kemarin, dari ke-3 kriteria diatas, teman saya yang dari TP tidak termasuk, and so dia tidak saya pilih J

Dan benar saja, ketua Osis tahun ini dari jurusan Hijau lagi, dan tahun depan akan menjadi sesuatu yang menarik karena saya dengar jurusan Hijau Muda akan diganti dengan jurusan Mektronika J yah semoga tahun depan akan ada wajah baru di Demokrasi STM, dan maaf saya terlambat ngepost ini, kalian boleh percaya tulisan saya atau tidak, tapi saya buat tulisan ini jauh sebelum pemilihan dilakukan (ada saksinya) Semoga kita menggunakan suara kita dengan lebih bijak :D