Aku gosokan melingkar kain lap ini pada
kaca helmku, debu yang awalnya tebal menggunduk menghalangi pandanganku pada
jalanan, kini bertransformasi menjadi
kotoran yang membentuk telapak tangan, yang sedari tadi bersembunyi dibalik lap
agar tidak senasib. Cuaca Bandung memang sedang labil, kadang panas memasak
kulit lenganku yang tak tertutupi jaket, kadang pula hujan membanjiri kulit
kepala sampai rembes ke jaket denim kesayanganku, atau jika sedang sial bisa rembes
sampai seluruh badan.