α-β
Adorani Betadine Swenidania
Tuhan menciptakan akal,pikiran dan otak untuk manusia,agar mereka dapat berfikir mana yang baik,dan mana yang tidak,dan atas karunianya setiap manusia yang sudah terlahir ke bumi,pasti di karuniai 3 hal tersebut,bahkan bayi yang meninggal di saat ia di lahirkan dapat berfikir bahwa membuka matanya saat ia sudah mati dapat menakuti orang-orang di sekitarnya,maka ia putuskan untuk menutup matanya sampai masuk ke dalam peti. Terkecuali ayah saya sepertinya ia tidak di karuniai akal,pikiran dan otak,dia memberiku nama Betadine, Adorani Betadine Swenidania,sudah terbayangkah ketika seseorang yang bernama Adorani Betadine Swenidania mengisi Kertas LJK saat ulangan,ketika semuanya sudah mengisi 10 soal, mungkin saya baru selesai membulati nama di LJK. Belum lagi ketika tes Seni budaya berlangsung,waktu itu kita di suruh untuk menyanyikan lagu wajib nasional,dan saya kesal setiap ada orang yang menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka”.
Waktu itu teman saya Rana menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” dan sampailah pada lirik “Disana tempat lahir beta.” Sontak saya berdiri dan berbicara “maaf pak bukan maksud menyanggah,tapi saya dilahirkan di Paris bukan di Indonesia.” Yang membuat saya di larikan di lapangan olahraga sampai jam istirahat makan siang. Nama itu juga membuat Interview saya saat masuk Universitas Pendidikan Indonesia Bandung,fakultas Sastra Indonesia menjadi kacau,ketika itu di lobby,banyak maba yang menunggu di panggil nomor urutannya untuk di interview,dan sudah sampai setengah hari saya diam di situ namun belum di panggil juga sampai akhirnya pada pukul 17.00 saya baru di suruh masuk ke ruangan.
“Sodara Beta ?.” Ucap wanita yang kelihatannya kelahiran Ambon,yang sedari tadi tugasnya memanggil maba satu persatu.
“oh.. bukan bu saya Beta yang asli,bukan sodaranya.” Jawab saya.
“maksud beta nama kamu beta ?.”
“Iya bu,nama beta beta.”
“yasudah beta masuk.”
“loh kok jadi ibu yang masuk,bukannya seharusnya beta ?.” jawabku bingung
“maksud beta, beta yang masuk.”
“Ibu tuh gimana sih bu jadi harusnya siapa yang masuk ?.”
“SEHARUSNYA BETA YANG MASUK !!!.” ibu absensi ini rupanya agak menyentak marah
“yasudah kalau begitu kenapa ibu masih diluar.”
“AADDUHHH…. BETA kamu bikin ibu pusing ha,sudah cepat masuk sana.”
“Nah begitu dong bu dari tadi,jadi saya kan gak pusing,ya sudah beta masuk dulu.”
Dan ini semua belum berakhir kawan,kejadian aneh terjadi lagi saat saya di Interview,jadi setelah saya berhasl melewati bu Beta di dalam saya kembali mengalami peristiwa aneh gara-gara nama ini,ketika saya masuk ke ruangan interview Bu dosen saya yang bernama Nurhayati sudah menunggu duduk di depan meja.
“Silahkan duduk.” Ucap bu Nurhayati ramah
“Terimakasih bu.” Ucap saya sambil menghempaskan pantat yang di balut celana jeans biru ini ke kursi empuk yang ada di depan meja interview
“Sudah lama Beta ?.” bu Nurhayati melemparkan pertanyaan
“Tidak berjumpa dengan kau,bu ?.” Jawab saya santai
“ohhh… sekarang telah menjadi lautan api.” Jawabnya juga
“oke bu,mari bung rebut kembali.”
Entah kenapa percakapan kami malah menjadi seperti ajang pencarian bakat di tv tv swasta,dan entah kenapa juga saat interview saya lulus dengan mudah hanya gara-gara nama aneh ini,mungkin karena nama ini selalu dijaga oleh ibu di surga sana,ibu pasti selalu meminta pada Tuhan untuk membuat saya sukses dan berhasil.
β