Jumat, 28 November 2014

Kado Untuk Sahabat

Kado Untuk Sahabat
 Selamat malam kawan,ah tidak ,mungkin pagi,soalnya saya buat ini lewat jam 12 malam,jangan kegeeran dulu tapi,saya tidak mengorbankan waktu istirahat saya untuk membuat hadiah kecil ini,tapi memang sudah biasa saya tidur di waktu pagi,atau kadang tidak tidur,oleh sebab itu akhir-akhir ini saya sering tidur di sekolah,jadi saat saya tidur di kelas mohon untuk tidak di bangunkan XD.
Saya bingung akan mulai dari mana tapi sebelumnya Terimakasih atas semua yang anda korbankan untuk kami selama 1 tahun lebih terakhir, sebagai pemimpin anda sudah punya keempat sifat yang di wariskan Rosul,terserah anda mau menyanggah opini saya atau tidak setidaknya itu yang saya rasakan.
Kawan maaf hanya catatan kecil ini yang dapat saya berikan,isinya juga acak-acakan,terserah mau anda simpan atau hiraukan,lagi pula saya tidak ingin sok tahu,banyak yang belum saya ketahui tentang anda,tapi yang saya lihat anda orang baik dan peduli mungkin ini sedikit nasihat dari saya :

Selasa, 18 November 2014

α-β

α-β

alpha
“Memulai memang sulit,akan tetapi,bila sudah terbiasa akan jauh lebih mudah,maka dari itu biasakanlah untuk memulai.”
Beta
“Tapi jangan lupa juga untuk mengakhiri,karena setiap ada temu  akan ada pisah,setiap ada pangkal  maka akan ada ujung, setiap ada awal pasti akan jumpa akhir  J.”
Alpha
“Pertama bertemu denganmu aku langsung terperosok, jatuh ke dalam fantasimu,dirimu yang apa adanya membuatku jatuh cinta.”
Beta
“Cinta pada pandangan pertama memang bukan bualan,akan tetapi bedakanlah,mana jatuh Cinta dan mana pelarian Cinta,karena kadang keduanya bersenyawa hingga tak terlihat beda.”
Alpha
“Aku tau ini Asmara,karena terasa Nyaman ketika di dekatnya.”
Beta
“Lalat pun nyaman ketika berada di dekat tanaman kantung semar,meskipun akhirnya jadi santapan.”
Alpha
“Tapi aku Cinta kamu, oleh sebab itu aku akan berkorban apapun demi kamu.”

Kamis, 13 November 2014

Menunggu Senja




Menunggu Senja

                Di tengah belaian angin,dan sorotan sinar mentari senja,di taman dan ayunan yang biasa kita mainkan,saat berbincang denganmu kita bagai sebuah orkestra,aku komposernya dan kamu yang menonton,ini bukan tentang saling melengkapi,tapi saling menghargai dan mengerti,kamu tau Senja aku rindu kita saling menawarkan jus jeruk,saling membicarakan hal yang tak perlu di bicarakan bersama,aku rindu semua itu Senja.
                Senja kamu tau,kalau aku sayang kamu
                Senja kamu tau,aku bukan ‘aku’ kalau gak sama kamu
                Senja kamu tau,Embun memang takkan ada saat Senja,tapi jika tak ada Senja maka Embun takkan Tercipta
                Senja kamu tau itu semua,kita tak bisa saling menyalahkan,apa yang kamu perbuat tidak salah,memang sulit menyatakan Cinta,bukan karena kita ragu,kita tak memilih yang tepat,tapi karena kita takut ada orang yang menganggap kita orang yang tepat baginya,aku tak bisa mengecewakan kamu ataupun Fajar,waktu itu pilihannya sangat sulit,bukan aku ingin mengecewakanmu,tapi.
Aku menyesal Senja,andai waktu itu kamu berani menyatakannya, andai aku berani menolak Fajar mungkin semuanya ga bakal kaya gini Senja,tak patut kita menyalahkan waktu,mungkin memang sudah takdirnya saja,kamu tahu satu tahun terasa lama saat Embun tak bisa tercipta.