Selasa, 30 September 2014

Kunang-kunang dan Lampu Kota


Kunang-kunang dan Lampu Kota


Namaku Rizal Nurjaman,Cimahi memang sudah jadi kota impianku sejak berumur 12 tahun,impianku waktu di desa adalah melihat lampu yang berkilauan dari ketinggian gedung,entah mengapa kelihatannya itu menarik,di desa aku hanya bisa melihat kunang-kunang,sinar mereka benar-benar indah,tapi sepetinya sinar lampu di kota yang setiap malam ku lihat di TV itu lebih Indah.
Semenjak saat itu aku jadi giat belajar agar dapat bersekolah di kota itu,agar semua impianku tercapai melihat gemerlap lampu kota yang bersinar terang.Sekarang umurku 15 tahun beda satu tahun dengan kakakku,kita berdua sekolah di sekolah yang sama,di kota yang selalu aku impikan.
            Hari itu aku dan kakakku baru pindah ke kosan yang baru,karena kakakku tidak betah di kosan yang sebelumnya,aku sih mau dimana saja tidak jadi masalah,tapi kosan yang sekarang aku tempati tergolong sesuai kriteria kosan 3 tingkat,3 kamar dan ada lotengnya.
Melihat lampu yang berkilauan di tengah kota dari sini memang membuatku senang semua impianku saat di desa semuanya terwujud aku dapat melihat indahnya kota Cimahi dari sini.Sesuai dengan bayanganku di loteng ini semuanya yang ada dalam otakku keluar,masalah,inovasi,kreatifitas,rasa kesal,amarah.Keaadaan di loteng ini sangat sempurna.
            Hari pertama masuk sekolah semenjak Semester 1 berakhir,kami sepakat bahwa masa jabatan Aradea sudah selesai,kini Erick yang menggantikannnya setelah beberapa kasus, seperti uang hilang,Reza sebagai bendahara juga ikut di ganti,ku harap semua ini tidak terjadi lagi di tahun ini.Aku masih duduk di baris kedua bangku paling depan sayangnya,Zul sudah tidak sebangku denganku lagi,kali ini Sulthon yang menggantikannya,Sulthon orangnya lebih serius,kulit putih seperti keturunan belanda, ada beberapa persamaan antara Zul dan Sulthon,Sama-sama kulit putih,sama-sama jago main bass.Yang membedakan Otak zul lebih koslet di banding Sulthon,Sulthon lebih pendiam dan Zul lebih Hyperaktif lagi dari semester sebelumnya.
            Semenjak Zul keluar dari eskul pecinta alamnya dia seperti lepas kendali seperti tidak ada aturan yang mengekangnya hidupnya bebas,bermaksud membuat cewek ilfeel dengan kelakuan anehnya dia malah justru menarik perhatian banyak cewek,aku tidak mengerti apa yang cewek itu harapkan dari Zul.
            Ana Sujana,Semester satu dia gila,semester dua dia....masih gila juga
           





Di semester dua kekeluargaan kita makin terjalin,kita banyak main dan kumpul keluar,ke Ciater Garut,Cililin,Sampe Puncak Gunung Tangkuban Perahu,sayangnya.. ke-3 event itu selalu aku lewatkan,Ibuku masih sama kaya dulu,waktu aku 12 tahun sampe sekarang aku masih belum boleh keluyuran malem-malem dan jangan main jauh.Bete kan ?
            Aku yang sejak SD suka menghayal mulai mengaplikasikannya ke bentuk tulisan,kadang sempat berfikir apa passion aku ada di enterpeneur ya ?
Ngomongin masalah Cinta semenjak putus sama Pricilla aku belum menemui lagi orang yang bisa menggantikan kekonyolannya,alih-alih nyari yang baru akau malah deketin dia lagi,waktu itu hari minggu kebetulan aku lagi ada di desa,kebetulan kita masih suka berhubungan lewat handphone
“ndut... :p”
‘ndut’ itu nama panggilan pricilla dari aku,soalnya sesuai fakta pipinya chubby banget kadang dia suka kesal sendiri kalau aku panggil begitu
“apa kak Jale.”
‘jale’ dia juga panggil aku denan nama khusus yang dia buat sendiri,yang sampai sekarang aku ga pernah tau maksud dia manggil ‘jale’ itu apa,dia memang konyol apa yang dia katakan atau perbuat selalu tanpa alasan,tapi justru itu yang bisa buat aku senyum-senyum sendiri.  Kalau kenapa dia manggil ‘kak’ itu karena umur kami beda jauh selisih 2 tahun lebih lah.
“aku pulang loh”
“wah iya ? sekarang mah jarang banget pulang ya sibuk terus di cimahi”
“ya kan ini pulang dut,gimana sih ah.. :p”
“hehe iya.. iya.. eh kak ijal ibu aku ngomong-ngomongin kamu terus loh :p”
“wah iya ? gimana katanya ?”
“iya gitu dikiranya aku masih pacaran sama kak ijal gitu.”
“wah iya... ya kamu bilangin aja we kalau kamu udah pacaran sama Ryu biar ibu kamu manggil-manggil namanya nama Ryu bukan aku.”
Ryu itu pacarnya dia yang sekarang anaknya kampungan,gak modis,tukang maksa,overprotective,kata rumor sih cacingan,lebay,pernah ee’ di celana.
Sedangkan Pricilla orangnya spesial Tangannya dua,matanya dua,hidungnya satu,kupingnya dua,tapi kalau makan lewat idung *becanda* kalau menurut kalian gak ada yang spesial dari dia,bukan kalian yang salah,saya yang salah,iya udah gitu aja. #Gagalquote
                                               
+++


Kalian tau perempuan itu menurut aku adalah mahluk yang paling sensitif setelah gigi,bedanya kalau gigi sensitif tinggal kasih sensodyne,kalau cewek sensitif,jangan kamu bikin ilfeel,cowok tuh kalau becanda (apa lagi kalau sama orang yang bikin dia nyaman) ga pernah pake filter,ngomong ceplas-ceplos,meski cewek suka jadi ilfeel gara-gara hal ini percayalah,suatu saat ketika Tuhan menjauhkan kalian berdua,hal inilah yang bakalan kalian rindukan.
Pricilla sempet marah pas di sms kaya gitu,soalnya dia lagi kesel,kalau di pikir-pikir lagi,iya juga sih,cewek pasti marah kalau misalnya dia pengen deket sama cowok,tapi cowoknya bukannya respon ,malah bawa-bawa orang lain.Untung aku langsung minta maaf,untung juga dia gak marah kelamaan,gak mungkin aku bisa jauh dari dia,mau gimanapun yang namanya pacaran udah 2 tahun,meski jadi mantan ga bakalan ada yang namanya benci.
            Perjalanan untuk move on berawal dari kota sini,Revania Rahma anak SMAN 4 CIMAHI,anak basket,pake kerudung sama kacamata,aku pertama kenal dia pas selesai standup di acara ulang tahun SMK,pas aku turun panggung,dia nyapa dan katanya ‘tadi kamu keren’ ,dia temennya Zul,aku sempet berfikir kalau dia adalah ‘lampu kota’ yang indah saat bertemu malam. Cahaya yang bisa menggantikan kunang-kunang di kampung halaman.
Kita dekat cukup lama sekitar 3 minggu,dia orangnya asyik,seengganya sampe dia balikan lagi sama mantannya,kalian tahu ? ternyata pas dia nonton aku standup itu sebelumnya tuh ketemu dulu mantannya,sakitnya tuh disini *nunjuk R.S.U.D*.
Tapi cerita aku sama lampu kota belum selesai,ternyata dia balikan sama mantannya gak lama,siapa yang gak seneng coba lampu kota kini kembali terang,setelah sebelumnya bertemu dengan pagi dan menjadi redup,kini malam mulai menjelang lampu kota kembali terlihat seperti biasannya ,indah.
Cuman sebulan Reva ketemu sama ‘paginya’ kini aku kembali dekat Reva,memang asyik rasanya kalau ada orang yang menyemangati kita,yang pertama kali ucapkan selamat pagi bukan penyiar berita di TV,tapi dia. Yang ngingetin kita makan,bukan rasa lapar,tapi dia. Eh,rasa lapar juga sih... hehe.
Sebulan,Reva mulai mempertanyakan hubungan,layaknya ‘lampu kota’ yang menuntut “untuk apa saya di pasang ?” dan berharap di jawab dengan “Kamu itu Hiasan saya,agar kota lain cemburu melihat saya punya lampu yang indah sepertimu” tapi kalian tahu,kini keadaan berbalik melupakan Pricilla bukan hal yang mudah seperti mem’flaring’ Pipa,di setiap malam hari jika aku terbangun pasti mataku melek,dan ngantuk,lalu tidur,Pricilla itu ibaratkan sebuah ‘tidur’ bagiku mau kita bangun selama apapun,pasti akhirnya kita akan tidur lagi,memang aku sayang Reva tapi apa untungnya bila rasa sayang itu terbagi,hanya akan jadi sebuah gurauan jika seseorang tidak sepenuhnya mencinta,2 bulan masih aku lewati bersama si ‘lampu kota’ rasanya semakin tidak enak saja,disisi lain aku berharap,disisi lain aku ingin kembali ke desa,melihat kunang-kunang yang selama aku disana,dia yang selalu kulihat,keadaannya yang selalu ku khawatirkan,aku takut ada yang meliriknya selain aku,rasa khawatir itu sering muncul,bahkan terlalu sering.Ada hal mengejutkan di tengah cerita ini,Reva tiba-tiba bilang “Acil maaf sebenernya aku masih ngarep ke kang jul (mantannya)” campur aduk rasanya,ternyata dugaanku salah Reva bukanlah ‘lampu kota’ di adalah manusia.
Yang mengharapkan kunang-kunang di desanya sendiri,sama sepertiku ternyata hal yang sudah terlalu lama kita lihat sulit untuk di lupakan.
Bulan Agustus menjelang,rasanya masih biasa sudah 3 bulan aku tidak melihat ‘lampu kota’ lagi,kabar baik datang bulan ini rupanya,Pricilla putus dengan Rudi si cowok yang pernah ee di celana semasa kecilnya,rasanya senang kini kembali ke desa,dan melihat kunang-kunang, sudah bukan sebuah pelanggaran hukum lagi,hanya saja.... bagaimana kalau ternyata sudah ada orang yang sama denganku,yang menunggu dia kembali terang di malam hari,khawatir iya... aku memang khawatir kalau Pricilla sampe baca ini aku harap dia menunggu cerita selanjutnya.
Cerita ini belum berakhir kawan,perjalannannya masih panjang... di cerita selanjutnya kalian akan bertemu Fadli teman baikku,dia orang yang paling ku percaya,dan semoga kalian tidak mengalami hal seperti aku dan Fadli alami.beginilah kisah kunang-kunang dan lampu kota sebuah kenyataan yang selalu kalian sembunyikan,jika kalian punya lampu kota dan kunang-kunang kalian sendiri kenapa kalian tidak menunjukannya pada dunia ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar